bongkahan es itu berwarna biru, mengapung terombang ambing air danau yang dikelilingi bukit bukit kecil, perpaduan hijau, biru, dan siluet abu abu kabut yang malas pergi dari permukaan air yang lemah bergelombang. tetesan demi tetesan embun di mata menjadi satu dengan hangatnya air danau yang seharusnya dingin. entah kapan berhenti, menetes...mengalir .
hanya sebuah bongkahan batu es berwarna biru yang selalu ditunggu dirindukan untuk kemudian ditangisi. sebuah batu yang anehnya selalu ada , es yang tak pernah meleleh tak pernah mencair, dan tetap ada walaupun diterpa gelombang malas riak air danau disini. pagi dan malam yang selalu tidak seperti biasa, dengan langit biru penuh bintang dan bulan bergandengan dengan matahari. hanya ada disini bersama air mata yang tak berkesudahan.
entah ini pagi , atau ini malam seharusnya kah perduli apabila es itu tetap ada dan memancarkan kemilau birunya, untuk kemudian setelah itu sekali lagi untuk ditangisi sekaligus di kagumi.
kesedihan ini abadi.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar